Kita Hanya Mencoba Kuat untuk Diri Kita Sendiri
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy1lGJO0pKe5dyKB_d0db5hnFB2y4SZwFH8PeSFvEsbKbIGbNUWjuD7-WhcLX9EVITNECmxiICMZgvyXTDG24qoTEQsSD_HFgindrrq691Rcrq0ccLn783QbjTcjHqObX_aEnatduNBQGh/s320/IMG_20200221_225806_750.jpg)
Seolah kesedihan diundang keruang kesendirian itu. Ada banyak alasan yang membuat mu mengkasihani dirimu sendiri. Menangis hingga dadamu merasa sesak. Seolah kau menikmati rasa sesak dan sakit didetik-detik itu. Apa setiap orang akan sampai dititik seperti itu? menjadi manusia dramatis dan menciptakan cerita fiksi diotaknya diruang kesendiriannya.
Tapi tetap saja, otak akan sampai kepada sesuatu yang realistis. Kamu akan beristirahat dari moment itu. Setelah keluar dari ruang kesendirian kau akan kembali ke dunia nyata. kau tidak akan menceritakan kepada orang-orang sekitar mu tentang drama yang ada di otakmu. tentang khayalan yang kau buat. Benar, pikiranmu bahwa mereka akan menganggap hal itu berlebihan. mereka tidak akan mendengarkan ceritamu. Kau berusaha bersikap dingin seolah tak terjadi apa-apa denganmu. kau berusaha menjadi kuat, agar terlihat sedikit keren. kau akan tertawa dan dan tersenyum kepada siapa pun yang berbincang dengan mu. lalu berkata kepada diri mu sendiri, "benar, kau bisa melewatinya. kau akan terus menjadi kuat.". begitulah caramu menguatkan dirimu sendiri.
Sebenarnya, kau tetap manusia. Kau tetap membutuhkan manusia lain yang bisa menenangkan mu. manusia lain yang mau mendengarmu bercerita tanpa memotong ceritamu. memelukmu untu menenangkanmu. Benar, ketika sedang merasa sedih yang kau butuhkan hanya pelukan dan ketenangan. dan kau pasti tau saat ini kau tidak bisa merasakan hal itu. entah sampai kapan.
terkadang kita sendiri juga bingung apa yang sedang kita cari. terkadang kita sendiri juga bingung apa yang sedang kita khawatirkan. padahal, MUNGKIN sebenarnya tidak ada yang salah dengan hidupmu. tapi kau yang mengada ada kan kesalahan dan kesedihan itu. Manusia memang seperti itu. Tapi siapa yang sebenarnya paling mengerti tentang diri sendiri selain diri sendiri dan Tuhan?.
apa karena kita terlalu banyak melihat kesekitar kita?. Kita melihat orang yang disamping kita sedang tersenyum dengan orang yang dicintainya. kita melihat orang yang berada di sekitar kita sedang tertawa terbahak-bahak dengan teman-temannya. kita melihat tetangga kita sedang berpelukan dengan keluarganya. kita melihat orang yang berada di belakang kita sedang menikmati hidup dengan sangat mudah, mereka pergi ke restoran yang mahal, berbelanja tanpa memikirkan apa masih ada uang dikantong mereka, dan mereka bertemu dengan orang-orang yang menyukai mereka. itu disebut dengan penggemar. kau melihat itu semua?. apa perasaanmu?. Kau lalu melihat ke dirimu sendiri?. Lalu kau membanding-bandingkan hidupmu?. Pertanyaan terakhir. apakah ini penyebab dari peristiwa yang terjadi di ruang kesendirianmu itu?
Baiklah, sekarang apa?
Kau mulai bersikap dingin kepada siapapun yang ada disekitarmu. sedikit berbicara dan mengurangi pertemuan dengan orang-orang disekitarmu. mengurangi berkomunikasi dengan siapapun yang ada disekitarmu. Apa kau sedang memulihkan diri?, apa kau sedang menenangkan diri. atau kau sedang membiasakan diri untuk hidup sendiri?.
sebenarnya kita menyadari apa yang sedang terjadi pada diri kita. dan berusaha untuk menjadi kuat agar dilihat sedikit manusiawi. Untuk diri sendiri, yang senang berada diruang kesendirian dan menangis dalam kegelapan. Kau sedang berproses menjadi kuat, iya itu untuk dirimu. akan ada banyak badai yang akan datang nanti. Kau perlu dilatih untuk terbiasa mengalami moment yang berantakan ini. sebenarnya, kau sedang membentuk dirimu sendiri.
Komentar
Posting Komentar